Semarak Batik Warnai Rapat Paripurna DPR

02-10-2012 / LAIN-LAIN

Hari Batik Nasional yang juga ditetapkan Unesco sebagai Hari Batik Sedunia turut diperingati oleh anggota DPR RI dengan rame-rame berbatik ria saat menghadiri rapat paripurna. Walhasil suasana sebelum dan setelah persidangan menjadi lebih semarak, karena semua saling bertanya tentang motif batik yang dikenakan.

“Saya mengenakan batik motif Minang. Kita dukung upaya membudayakan batik karena ini aseli Indonesia. Jadi batik harus kita besarkan,” kata anggota Komisi III Nudirman Munir usai rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/12).

Dengan semangat yang sama seperti ketika mengkritisi masalah hukum, ia menjelaskan tentang motif batik Minang yang dikenakannya seperti tarikan garis menyerupai gonjong rumah adat dari Sumatera Barat. “Kalau berminat batik ini, boleh nanti saya pesankan,” katanya sambil tersenyum pada wartawan.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf mengatakan ber-batik sebenarnya sudah merupakan hal biasa di DPR. Namun baginya hari ini tetap harus diperlakukan istimewa karena bertepatan dengan peringatan pengakuan Unesco terhadap kekayaan budaya batik Indonesia.

“Bedanya kalau hari biasa mungkin asal ambil baju di lemari, tapi pagi tadi sebelum memilih sempat mikir dulu supaya tampil lebih khusus,” paparnya. Dokter kesehatan jiwa ini memilih batik hijau dengan motif khas dari daerah Bengkulu.

Bicara pada kesempatan yang sama anggota Komisi VIII dari Fraksi PAN Abdul Rozak Rais mengaku hampir setiap hari mengenakan batik. Alasan utamanya adalah sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah yang banyak melahirkan pengrajin batik, ia merasa terpanggil untuk mendukung mereka.

“Saya harus mendukung mereka para pengusaha batik yang sebagian besar adalah pengusaha kecil. Nah semakin banyak peminat batik mereka berarti semakin terbantu-kan,” katanya. Ia kemudian memperkenalkan batik khas  Solo yang dikenakannya. “Asli buatan pengusa kecil,” kata adik kandung tokoh reformasi Amin Rais ini.

UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada tanggal 2 Oktober 2009. Badan PBB untuk kebudayaan ini menilai batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri. Pemerintah kemudian turut menetapkan hari ini sebagai Hari Batik Nasional.(iky)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Kunjungi Tanambulava Sulteng, Matindas Dengarkan Aspirasi dan Salurkan Bantuan
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Matindas J Rumambi menyerap aspirasi dan menyerahkan bantuan kepada warga Desa Sibalaya Barat, Kecamatan...
Rocky Chandra Serukan Kewaspadaan Masyarakat Hadapi Banjir dan Longsor di Jambi
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi memberikan tanggapan terkait meningkatnya bencana banjir dan longsor yang melanda di...
Rocky Candra Desak Pertamina Tanggung Jawab atas Kerugian Warga Terdampak Proyek di Jambi
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi, Rocky Candra, mendesak PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya, PT Pertamina...
Novita Hardini Apresiasi Inovasi Pemkab Trenggalek Libatkan Baznas dalam Program MBG
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VII Novita Hardini, mengapresiasi inovasi Pemkab Trenggalek dalam menjalankan program Makan...